OSIS SMP 1 Segeri Berbagi Sedekah Sembako Kepada Warga Kurang Mampu

PANGKEP - Kepala SMP 1 Segeri Kabupaten Pangkep Muhammad Amin, SPd, saat dihubungi di Sela sela kesibukannya Kamis (31/3/2022) mengatakan bahwa Pengurus OSIS SMP 1 Segeri menggelar Berbagi sedekah sembako kepada Kaum Dhuafa.

Dia menjelaskan bahwa OSIS SMP 1 Segeri memang setiap tahunnya melakukan kegiatan berbagi kepada masyarakat disekitar lingkungan sekolah utamanya kepada warga yang kurang mampu.

Baca juga: Bagi Baju Seragam Gratis dari Bupati, Kepsek SDN 55 Bontowa Syahbandar: Orang Tua Siswa Ucapkan Terima Kasih

Sementara sumber dari kegiatan berbagi tersebut adalah sumbangan dari sekian siswa yang mampu orang tuanya, telah dikumpulkan dalam satu paket, dan ada sekitar 200 paket yang terkumpul dengan isinya berupa gula, indomi dan lainnya.

Kemudian para pengurus OSIS turun langsung ke masyarakat membawakan paket, dengan mengutamakan warga kurang mampu.

Baca juga: Dapat Perlengkapan Sekolah Gratis dari Bupati Bantaeng, Murid SD ini Bercita-cita Jadi Bupati Bantaeng

Menurut kepala sekolah bahwa. Kegiatan berbagi ini telah di petik makna nya, selain mengajar anak anak untuk bersedekah sekaligus dapat pahala,  

" Melatih bagi anak untuk saling berbagi kepada sesama saudara kita yang kurang mampu sekaligus juga kejar pahala jelang memasuki Bulan Ramadhan" ujarnya

Baca juga: Dianggap Menginspirasi, Mahasiswa dari 28 Kampus di Indonesia Temui Bupati Bantaeng

 Menurutnya berbagi itu merupakan cara dan kreatifitas dalam mendulang pahala jelan bulan Ramadhan, salah satunya dengan berbagi kepada kaum dhu'afa. Itulah yang dilakukan oleh siswa dan siswi SMP 1 Segeri 

Dia berkata bahwa kegiatan seperti ini setiap tahunnya dilakukan oleh siswa-siswanya. Kegiatan seperti ini bertujuan mendidik sensitifitas jiwa sosial anak didiknya.

Baca juga: STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media

"Dengan turunnya mereka langsung ke lapangan, berjumpa dan membagikan langsung kepada orang-orang yang lemah dan membutuhkan itu, Insya Allah hal tersebut bagian dari proses pendidikan _emotional intellegence_ (kecerdasan emosional) mereka", ujarnya. ( Herman Djide)